21/09/08

Perkenalan Di Pesawat



Di Pesawat....

Aku.....berkenalan dengannya, Ia berdiri di sudut belakang, tepatnya dibelakang kursi yang aku duduki.. Tatapannya lurus tajam memandangku, dengan bulu alis matanya yang mengombak ringan......Matanya terlihat sayu di kelilingi goresan-goresan make-up.. Aku tidak bawa Handycam, tapi aku merekam segala suasana itu dengan utuh, detil, akurat, didalam tengkorakku...

Aku mulai bingung......

Membuat flowchart perkenalan, mensensing perkataan, mentrigger pembicaraan, dan men-tuning perlakuan.. meskipun segala data yang masuk ketengkorakku waktu itu membuatku terpikat. Pun aku belum juga punya alasan yang tepat untuk mendekatinya. Aku kembali menikmati pemandangan kota lewat kaca pesawat, merasakan betapa agungnya bumi ciptaan Allah. Perlahan aku merasa ada sinyal yang menghampiriku, merasakan variabel yang sama. Kami saling menikmati diam sejenak, saling bertatap muka, mencoba menerjemahkan flowchart perasaan masing-masing, mungkin yang ia rasakan juga sama, dari sudut pandang khayalan imajiner( he he )

Kemudian Si cantik itu tersenyum kearahku,, kedua bola matanya memandang kearahku,, bulu-bulu matanya pun tak lupa melambaikan sebuah pesan ke arahku. ( Oh... ternyata ia sedang mengecek sabuk pengamanku )

Sejenak aku memejamkan mataku,, seolah –olah sedang loading untuk menyimpan keindahan paras si pramugari itu di balik kelopak mataku. Jantungku terus berdegup, sekeping hatiku seakan mekar lagi setelah beberapa saat kuncup,, otak yang terbungkus oleh tengkorakku pun semakin beku....... Ya Allah Gusti Ampunilah aku................

Tanpa disadari hidup memang penuh misteri,, smua keindahan yg tersimpan di balik kelopak mata,,tepatnya didalam tengkorak,, lambat laun akan layu,, terbang bersama waktu dan musim-musim,, Akupun mulai lupa akan peristiwa perkenalan itu, mulai lupa dengan sensasi saat aku dan dia bertemu. Sekarang Aku sudah terlarut dalam aktifitas TA-ku yang tidak teratur, dengan segala petualangan dan tantangan yang aku nikmati tiap malam. Sampai suatu hari kemarin aku baru sempat menulisnya..... kutulis dan kusimpan dibalik tengkorak semikonduktor berlabel Intel.

Sepert Itulah...... perkenalan aku dan dia, tak sempat mengetahui nama, tak sempat bertukar nomor HP, alamat dan tujuan .......................................
[ Lutfi Albahroni ]

Tidak ada komentar: